Teknologi Hasil Perikanan di Universitas Airlangga

Pengertian Teknologi Hasil Perikanan UNAIR

Teknologi hasil perikanan merupakan suatu metode atau penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memproses hasil tangkapan laut menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan kualitas. Teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari hasil perikanan dan meminimalkan waste atau limbah yang dihasilkan. Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia memiliki pusat penelitian dan pengembangan teknologi hasil perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil perikanan secara berkelanjutan.

Teknologi hasil perikanan UNAIR merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dan dosen di jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan UNAIR. Teknologi ini berkaitan dengan pengolahan dan pengawetan hasil perikanan secara modern dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Salah satu teknologi hasil perikanan UNAIR yang banyak diminati adalah teknologi pengolahan ikan menjadi sosis ikan. Teknologi ini mengubah ikan mentah menjadi produk olahan siap makan yang memiliki nilai tambah. Selain itu, teknologi ini juga memanfaatkan limbah ikan menjadi produk sampingan seperti tepung ikan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat akan produk perikanan yang sehat dan berkualitas, teknologi hasil perikanan UNAIR juga melakukan penelitian dan pengembangan terhadap produk-produk dari hasil perikanan seperti kerupuk ikan, abon ikan, bahkan minuman fungsional dari ikan, seperti minuman probiotik ikan.

Salah satu hal penting yang menjadi fokus dalam teknologi hasil perikanan UNAIR adalah pengawetan hasil perikanan secara modern. Teknologi pengawetan ikan yang dilakukan oleh UNAIR memiliki dua tujuan utama, yaitu meningkatkan umur simpan produk dan menjaga kualitas produk sehingga aman dikonsumsi. Teknologi pengawetan yang dilakukan menggunakan proses pasteurisasi dan pengemasan kemasan vakum.

Teknologi hasil perikanan UNAIR tumbuh bersamaan dengan perkembangan sektor perikanan di Indonesia. Teknologi ini dapat membantu para nelayan dan pekerja perikanan untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan mereka dan menjaga lingkungan laut tetap lestari. Selain itu, teknologi hasil perikanan UNAIR juga dapat membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi perikanan dalam negeri dan menemukan alternatif pangan protein yang berkualitas.

Di masa depan, teknologi hasil perikanan UNAIR tetap akan berkembang dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi di dunia. Universitas Airlangga sebagai pusat penelitian dan pengembangan teknologi hasil perikanan akan terus melakukan penelitian dan pengembangan terhadap teknologi hasil perikanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan.

Jenis-Jenis Teknologi Hasil Perikanan

Teknologi sudah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia. Hal ini pun berdampak pada setiap sektor industri, termasuk sektor perikanan. Sejalan dengan itu, Universitas Airlangga (UNAIR) telah mengembangkan berbagai jenis teknologi hasil perikanan untuk memudahkan para pelaku industri dalam memperoleh lebih banyak manfaat dari hasil perikanan. Berikut beberapa jenis Teknologi Hasil Perikanan yang dikembangkan oleh UNAIR:

Teknologi Pengolah Hasil Perikanan

Teknologi pengolahan hasil perikanan merupakan salah satu teknologi yang banyak dikembangkan oleh UNAIR. Pengolahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah hasil perikanan, mengurangi limbah dan meningkatkan kualitas di dalamnya. Beberapa jenis teknologi dalam pengolahan hasil perikanan yang dikembangkan oleh UNAIR yaitu:

  • Teknologi pengolahan ikan asap
  • Teknologi pengolahan ikan asin
  • Proses pengolahan produk ikan asap dengan teknologi liquid smoke
  • Teknologi pengolahan produk olahan ikan dengan teknologi microwave
  • Teknologi pengolahan produk fermentasi (taoco ikan)

Teknologi pengolahan ikan asap yang dikembangkan oleh UNAIR ini menggunakan teknologi pengasapan dengan menggunakan kayu tepu dan cengkeh. Hasil dari pengolahan ikan ini menghasilkan kandungan nikotin dan mikroorganisme yang lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan kayu bakar biasa. Selain itu, teknologi liquid smoke juga mempunyai keuntungan yang lebih kompetitif jika dibandingkan dengan teknologi pengasapan konvensional yang menggunakan jenis kayu tertentu.

Teknologi Pengolahan Limbah Hasil Perikanan

Selain pengolahan hasil perikanan yang sudah dikenal, UNAIR juga mengembangkan teknologi dalam pengolahan limbah hasil perikanan seperti kulit ikan atau limbah hasil pengolahan ikan. Limbah ini kerap menjadi masalah di dalam industri perikanan terutama jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa jenis teknologi pengolahan limbah hasil perikanan yang dikembangkan oleh UNAIR yaitu:

  • Teknologi pengolahan limbah kulit ikan menjadi jelly kulit ikan
  • Teknologi bioproses elektrokimia yang dapat memecah limbah organik menjadi garam mineral, oksigen dan gas CO2
  • Teknologi pemisahan air dan limbah berbahaya (Heavy metal) yang berasal dari industri perikanan

Hasil dari teknologi pengolahan limbah menjadi jelly kulit ikan ini diharapkan dapat mengurangi limbah kulit ikan yang kini semakin banyak di produksi, sedangkan jelly kulit ikan memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dengan potensi pasar yang juga cukup besar. Dalam menjalankan proses pengolahan limbah organik menjadi garam mineral, oksigen dan gas CO2 ini dilakukan dengan menggunakan elektrokimia yang ramah lingkungan dan lebih efektif.

Teknologi Budidaya Ikan

Di samping pengolahan hasil perikanan, UNAIR juga mengembangkan teknologi dalam budidaya ikan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi ikan dan meningkatkan kualitasnya. Teknologi ini juga bertujuan untuk melindungi sumber daya ikan dan lingkungan perairan. Beberapa jenis teknologi budidaya ikan yang dikembangkan oleh UNAIR yaitu:

  • Teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan
  • Teknologi pembuatan pakan ikan yang ramah lingkungan
  • Teknologi budidaya ikan secara Intensive
  • Teknologi penginderaan jauh dalam pemantauan kualitas perairan
  • Teknologi dasar dalam kegiatan usaha budidaya ikan

Teknologi terkait budidaya ikan ini mulai dari teknik penangkapan yang lebih ramah lingkungan hingga pakan yang berbahan baku alami dan ramah lingkungan. Selain itu, UNAIR juga mengembangkan teknologi budidaya ikan secara intensif yang mengedepankan teknologi untuk memudahkan pemantauan dan pengecekan kualitas ikan yang dihasilkan. Teknologi terkait pemantauan kualitas perairan juga dikembangkan oleh UNAIR. Dengan teknologi penginderaan jauh, kondisi perairan dijadikan informasi yang akurat untuk menentukan proses produksi selanjutnya.

Itulah beberapa jenis teknologi hasil perikanan yang telah dikembangkan oleh UNAIR. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan akan membantu meningkatkan produksi, kualitas dan memperoleh nilai tambah dari hasil perikanan. Selain itu, teknologi ini juga mendukung keberlanjutan dan konservasi sumber daya perikanan serta menjaga keberlangsungan lingkungan perairan.

![TeknologiHasilPerikanan](https://imgix.bustle.com/uploads/image/2019/6/14/ead62cee-c262-41a9-9289-9038c8623ec4-technology.jpg?w=1020&h=576&fit=crop&crop=faces&auto=format%2Ccompress)

Penerapan Teknologi Hasil Perikanan di Indonesia

Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar karena memiliki wilayah perairan yang luas. Melalui penerapan teknologi hasil perikanan, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan produksi perikanan di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor dari negara lain. Berikut adalah beberapa penerapan teknologi hasil perikanan di Indonesia yang patut diketahui.

1. Penggunaan Teknik Aquaculture

Aquaculture atau budidaya ikan merupakan teknik yang dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan melalui usaha pembenihan, pembesaran, dan pengolahan ikan dengan memanfaatkan fasilitas buatan. Teknik budidaya ini dilakukan pada masa penangkapan ikan yang semakin sulit dan harga ikan yang semakin tinggi. Aquaculture melibatkan banyak aspek seperti pemilihan spesies ikan yang sesuai, penentuan ukuran kolam atau keramba, pemilihan pakan ikan yang tepat, dan pengendalian kualitas air dalam kolam atau keramba.

Aquaculture merupakan salah satu teknologi yang diimplementasikan untuk meningkatkan produksi ikan di Indonesia. Caranya yaitu dengan melakukan pembesaran ikan di keramba atau kolam yang ukurannya disesuaikan dengan jenis ikan yang dibudidayakan. Selain pembesaran secara intensif, aquaculture juga dilakukan secara ekstensif di perairan terbuka seperti sungai atau laut yang dapat menghasilkan produk perikanan dengan biaya yang lebih rendah dan bermanfaat untuk mengurangi tekanan pada perairan tertentu. Oleh karena itu, teknik aquaculture menjadi salah satu tandatangan utama dalam usaha pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di Indonesia.

2. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

Teknologi pengolahan hasil perikanan digunakan untuk menghasilkan produk perikanan seperti ikan asin, ikan teri, ikan kering, dan bahan makanan lainnya yang sudah banyak digunakan sebagai bahan baku industri makanan. Dalam pengolahan ini, ikan diolah dengan menggunakan teknologi konvensional maupun teknologi modern seperti pengolahan bahan dasar, pengolahan menjadi produk jadi, dan penyimpanan produk perikanan. Teknologi pengolahan hasil perikanan menyediakan kesempatan bagi para pemilik usaha perikanan kecil dan menengah untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanannya dan bersaing secara efektif di pasar lokal dan global.

Setiap jenis produk hasil perikanan memiliki metode pengolahan yang berbeda-beda dan tergantung pada bahan dasar yang akan diolah. Misalnya, ikan asin dihasilkan melalui proses pengeringan ikan mentah dengan mengolah air dan garam beryodium serta gelagar (cuka) sebagai bahan tambahan. Proses pengolahan ini memakan waktu yang cukup lama, sekitar 10-15 hari tergantung pada bentuk ikan dan kondisi cuaca. Namun, teknologi pengolahan ikan asin menjadi lebih cepat dan modern dengan penggunaan mesin pengering otomatis yang menghasilkan ikan asin berkualitas bagus dengan waktu pemrosesan yang cepat.

3. Penggunaan Teknologi Ex-Situ

Ex-situ merupakan teknologi yang digunakan untuk memelihara beberapa spesies ikan di luar lingkungan aslinya. Biasanya, teknologi ini digunakan untuk pembesaran ikan di wilayah yang tidak memiliki akses ke laut atau yang terkena dampak polusi sehingga tidak sesuai untuk pengembangan usaha perikanan. Konsep Ex-situ ini mengadaptasi cara pembesaran ikan kepada lingkungan buatan seperti bioflok dan sistem recirculating aquaculture system (RAS).

Bioflok merupakan teknik budidaya yang menghasilkan sistem kerja kolam dengan memanfaatkan bakteri penyambung. Sistem ini bertujuan untuk meminimalkan limbah ikan dengan cara mempertahankan keragaman mikroorganisme dalam kolam. Sedangkan RAS merupakan teknologi budidaya ikan di dalam sistem recirculation, yakni dengan menggunakan peralatan yang mampu mempertahankan kestabilan air dalam bak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur sirkulasi air dalam kolam ikan, mempertahankan kadar oksigen dalam air, pemilihan jenis teknologi dan efisiensi pengolahan limbah ikan serta adanya pemberian pakan yang seimbang.

Dalam memberikan pakan pada sistem ex situ juga harus diatur dengan baik karena pemberian pakan yang salah akan mempengaruhi kesehatan ikan dan kualitas air di dalam kolam. Kualitas air merupakan faktor penting dalam memaparkan ikan untuk hidup di dalam lingkungan kolam dan menghindari kematian ikan sebagai hasil dari pencemaran air atau lingkungan yang tidak sesuai.

Mengembangkan teknologi Ex-situ di Indonesia membutuhkan usaha yang terintegrasi dan penyelarasan antara industri pembenihan perikanan, dan aktivitas perikanan yang dilakukan di lingkungan air asli. Hal ini dilakukan untuk mendorong revolusi perikanan di Indonesia yang berwawasan lingkungan dan berdistrikusi pada kualitas terbaik yang dihasilkan dari teknologi budidaya yang terus berkembang.

Demikian tiga jenis teknologi hasil perikanan di Indonesia yang dipilihkan sebagai topik dalam penerapan teknologi hasil perikanan di Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam industri perikanan karena memiliki laut yang luas dan air tawar yang melimpah, sehingga penerapan teknologi dalam industri perikanan sangat penting untuk digunakan agar dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk perikanan di Indonesia.

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Hasil Perikanan

Teknologi hasil perikanan adalah segala bentuk teknologi yang digunakan untuk mendukung pengolahan hasil perikanan. Teknologi ini sangat penting bagi keberlangsungan industri perikanan saat ini, karena membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Namun, meskipun memiliki keuntungan, teknologi hasil perikanan juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan teknologi hasil perikanan:

1. Kelebihan Teknologi Hasil Perikanan

Pertama-tama, teknologi hasil perikanan dapat mengoptimalkan pengolahan hasil perikanan. Dalam pengolahan ikan, teknologi ini dapat membantu mempercepat proses pemotongan, membersihkan ikan dan mengambil daging ikan dari kulitnya. Peralatan mekanis seperti mesin pembuat ikan asin dan mesin pengirisan ikan sangat membantu petani ikan dalam mengolah hasil tangkapan mereka menjadi produk yang siap jual.

Kedua, teknologi hasil perikanan sangat membantu meningkatkan kualitas produk perikanan. Dalam proses pengolahan ikan, penggunaan metode dan teknologi baru dapat membantu meningkatkan kualitas dan rasa ikan, menjadikannya lebih segar dan lezat. Misalnya, metode pengolahan bekuan menggunakan nitrogen atau karbon dioksida dapat membantu menjaga kualitas dan kesegaran ikan.

Ketiga, teknologi hasil perikanan juga bisa membantu mengurangi kerusakan lingkungan akibat industri perikanan. Misalnya, penggunaan sistem kincir angin untuk menggerakkan pompa air pada tambak ikan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan bahan kimia yang merusak lingkungan alam.

2. Kekurangan Teknologi Hasil Perikanan

Meskipun memiliki banyak keuntungan, teknologi hasil perikanan juga memiliki batasannya. Berikut beberapa kekurangan yang harus diperhatikan:

Pertama, biaya untuk mengadopsi teknologi hasil perikanan bisa sangat tinggi. Hal ini terutama membebani petani ikan kecil, yang tidak memiliki sumber daya dan modal yang cukup untuk membeli peralatan dan teknologi canggih.

Kedua, teknologi hasil perikanan dapat mengurangi lapangan kerja bagi pekerja tradisional. Dalam beberapa kasus, mesin dan peralatan mekanis telah menggantikan pekerja tenaga manusia di industri perikanan. Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan dan kesejahteraan sosial masyarakat setempat.

Ketiga, teknologi hasil perikanan dapat membawa dampak negatif pada lingkungan. Penggunaan bahan kimia dan bahan sintetis dalam teknologi seperti budidaya ikan tertentu, dapat merusak kualitas air, memicu penyebaran penyakit dan mempercepat kehancuran lingkungan akibat penangkapan ikan yang berlebihan.

Dengan menerapkan teknologi hasil perikanan secara bijak, dapat membawa keuntungan yang signifikan bagi industri perikanan. Namun, perlu diingat bahwa teknologi juga memiliki batasannya, dan kita perlu mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari penggunaannya. Penting bagi pemerintah, petani dan masyarakat luas untuk memperhatikan faktor keberlanjutan dan keselamatan dalam penggunaan teknologi hasil perikanan.

Tantangan Masa Depan Teknologi Hasil Perikanan di UNAIR

Universitas Airlangga (UNAIR) merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki fokus dalam pengembangan teknologi hasil perikanan. Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi yang ada saat ini tentunya menghadapi tantangan-tantangan masa depan dalam pengembangan teknologi hasil perikanan di UNAIR. Berikut adalah beberapa tantangan tersebut:

1. Pemanasan Global

Pemanasan global merupakan salah satu faktor yang berdampak pada keberlangsungan hidup biota laut. Iklim yang terus berubah dan temperatur yang semakin meningkat, dapat mengganggu siklus hidup dari kehidupan laut. Untuk mengatasinya, teknologi yang digunakan harus lebih ramah lingkungan dan memperhatikan dampaknya pada keberlangsungan lingkungan laut. Misalnya dengan menggunakan teknologi yang lebih hemat energi dan mengurangi emisi karbon dioksida.

2. Ketersediaan Sumber Daya Laut

Sumber daya laut semakin menurun karena adanya eksploitasi berlebih dan praktek penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan hidup biota laut seperti ikan dan kepiting. Teknologi hasil perikanan di UNAIR harus mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti pemeliharaan ikan dan kepiting yang sustainable, sehingga dapat mempertahankan ketersediaan sumber daya laut.

3. Pemanfaatan Teknologi yang Tepat

Teknologi hasil perikanan di UNAIR perlu mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan produksi hasil perikanan dengan teknologi yang tepat. Salah satu teknologi yang sedang berkembang di UNAIR adalah penggunaan sistem kontrol suhu yang dapat diterapkan dalam transportasi hasil perikanan. Dengan teknologi ini, hasil perikanan yang sudah terjamin kesegarannya saat di pasar dapat bertahan lebih lama.

4. Sertifikasi Halal

Masyarakat Indonesia mayoritas adalah muslim, sehingga perhatian terhadap kehalalan produk merupakan faktor penting dalam memperoleh pasar. Oleh karena itu, produk hasil perikanan di UNAIR perlu mendapatkan sertifikasi halal yang memenuhi standar internasional, sehingga dapat memasuki pasar global.

5. Teknologi Pemrosesan Hasil Perikanan yang Inovatif dan Efisien

Teknologi pemrosesan hasil perikanan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan nilai tambah produk perikanan. Salah satu teknologi dalam hal ini adalah pengolahan limbah perikanan yang inovatif dan efisien. Teknologi pengolahan limbah perikanan yang inovatif dapat menghasilkan produk seperti tepung tulang ikan, minyak ikan, dan produk kecantikan, seperti kosmetik yang menggunakan bahan dasar dari ikan. Sedangkan teknologi pengolahan limbah perikanan yang efisien, dapat membantu penghematan biaya produksi dan lebih ramah lingkungan.

Teknologi hasil perikanan di UNAIR perlu terus berkembang mengikuti perkembangan zaman dan selalu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlangsungan lingkungan. Dengan terus mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan mendapatkan sertifikasi halal, diharapkan teknologi hasil perikanan di UNAIR dapat menghadapi tantangan masa depan dan selalu tampil inovatif.

You May Also Like

About the Author: Vidia Putri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *